Blog ini dibuat untuk menyimpan jejak-jejak perjalanan anak kedua kami menuju dunia mendengar. Dia adalah Almahyra Shanum Kirani, lahir di Surabaya, 27 Maret 2013. Tumbuh dengan virus rubella mulai sejak masih dalam kandungan, lahir dengan kebocoran jantung dan gangguan pendengaran sangat berat. Saat ini, dia adalah pengguna implan koklea pada kedua telinganya.
Jumat, 29 Agustus 2014
USG 4 Dimensi, semua terindikasi normal kecuali.......
Saat yang dinanti pun tiba, kehamilan ini sudah berumur 20 minggu. Aku menemui dr Frans di Total Life Clinic (TLC) di Jl Bogowonto, Surabaya untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi janin. Sesuai anjurannya, alat USG 4 Dimensi di klinik ini menurutnya lebih baik dan beliau sendiri yang akan memeriksanya. Setelah antri berjam-jam, barulah dipanggil untuk pemeriksaan.
Pemeriksaan berlangsung sekitar 45 menit – 1 jam. dr Frans sangat detil memeriksa sembari menjelaskan tentang kondisi janin. Beliau memeriksa jantung, kondisinya normal, tidak ada kelainan yang tampak baik susunan maupun fungsinya. Lensa mata juga bersih, tidak ada indikasi katarak. Secara fisik, kondisi janin sempurna, tidak ada indikasi adanya kelainan bawaan. Dokter Frans juga memberitahukan bahwa bayi ini berjenis kelamin perempuan.
Dokter Frans bilang kondisi janin secara umum baik, jadi aku tidak perlu khawatir. Perkembangannya normal sesuai umurnya. Jantung dan mata bisa tidak menunjukkan indikasi kelainan. Hanya saja memang keterbatasan alat ini tidak dapat mendeteksi fungsi pendengaran. “Kalau organ telinga luarnya ada, tapi fungsinya kita belum bisa mengetahui” kata dokter Frans.
Sejak saat itu pencarian informasi yang kulakukan lebih fokus tentang penanganan gangguan pendengaran yang merupakan kemungkinan terburuk yang mungkin dialami oleh bayiku kelak. Aku memperoleh banyak artikel tentang gangguan pendengaran dan penanganan dininya. Saat itu aku mengetahui ada alat bernama cochlear implant. Bahwa ternyata sudah ada alat yang dapat membantu saat Alat Bantu Dengar sudah tidak lagi bermanfaat. Aku juga mempelajari aturan-aturan perusahaan terkait penanganan gangguan pendengaran. Semua itu membuatku semakin optimis menjalani kehamilanku, menanti kelahiran putri keduaku yang akan kami beri nama Almahyra.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar